Senin, 22 Oktober 2012

PERILAKU DALAM ORGANISASI


v  Keselarasan Tujuan ( Goal Congruence)
: Suatu proses pencapaian goal organisasi yang diperoleh dari usaha anggota organisasi untuk mencapai goal individu yang langsung membantu tercapainya goal organisasi secara keseluruhan.
Faktor- faktor  yang mempengaruhi keselarasan tujuan,terdapat 2 faktor :
1.      FAKTOR INFORMAL
Ø  Faktor Eksternal
: norma-norma yang tumbuh dan berkembang pada kehidupan masyarakat, dimana perusahaan merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Hal ini biasa disebut dengan etos kerja (work ethic), yang diwujudkan melalui loyalitas terhadap organisasi perusahaan. Loyalitas disini ditunjukkan dengan keuletan dalam bekerja, semangat dan kebanggaan dalam  menjalankan tugas.
Ø  Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen :
·         Budaya ( kultur ) : Seperangkat keyakinan, sikap, norma hubungan kerja dan asumsi baik eksplisit atau emplisit yang diterima dari organisasi. Atau bisa diartikan sebagai aturan / kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan atau juga disebut”iklim kerja”.
·         Gaya manajemen merupakan faktor internal yang sangat penting, termasuk sikap pimpinan terhadap pengendalian perusahaan. Sikap pimpinan ada 2 bagian,yaitu gaya otoriter dan gaya yang lebih mencerminkan kharismatik. Menurut Marciariello, ada  3 jenis gaya manajemen :
ü  Internal Control Style
ü  Eksternal Control Style
ü  Mix Control Style
·         Organisasi informal : adanya hubungan kerja secara informal antara satu bagian dengan bagian lainnya,sehingga setiap orang mengerti apa yang akan dituju perusahaan.
·         Persepsi dan komunikasi.  Seorang manajer harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan bawahan sehingga mereka mengerti apa yang seharusnya dilakukan.
·          Kerja sama dan konflik. Suatu organisasi berusaha menjaga keseimbangan yang tepat antara kekuatan yang menimbulkan konflik dan yang menimbulkan kerjasama.


2.      FAKTOR FORMAL
Ø  Peraturan (Rules)
Menunjukkan semua bentuk pengendalian dan instruksi-intruksi formal, termasuk instruksi yang ada, praktik-praktik yang dilakukan, job deskripsi prosedur operasi standar, petunjuk pelaksanaan ( manual ),dan kode etik.
v  Penjelasan sebagai berikut:
·         Pengendalian secara fisik ( Physical Control)
: alat fisik yang bertugas mengawasi setiap orang, misal penjaga keamanan, password di komputer, TV monitor.
·         Petunjuk pelaksanaan (manual)
: aturan-aturan tertentu yang harus dijalankan, misal cara pengerjaan dan penggunaan mesin.
·         Sistem pengamanan (safeguard system)
Berbagai bentuk pengawasan secara sistematis menjamin arus informasinya akurat dan mencegah kesalahan atau kecurangan dengan pemisahan tugas dan tanggung jawab. Misal: Cross-check bukti transaksi.
·         Sistem pengendalian tugas (Task Control System)
·         : Proses yang menjamin tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Misal, melakukan pengecekan dan monitoring untuk meyakinkan bahwa setiap produk sudah melalui uji kelayakan.
·         Pengendalian formal pada organisasi
v  STRUKTUR ORGANISASI
1.      Struktur fungsional
Membagi tugas sesuai dengan keahlian masing – masing (spesialisasi) dan manajer bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Keuntungannnya :
-          efisiensi( memiliki potensi untuk bekerja secara efisien)
dan dapat lebih efektif.
Kelemahannya:
-          Tidak ada cara yang tepat untuk perencanaan kerja dari masing-masing fungsi yang terpisah pada level bawah dari suatu organisasi( kesulitan mengukur efektivitas setiap fungsi).
-          Dalam organisasi fungsional perencanaan dibuat oleh pimpinan puncak karena diperlukan koordinasi dari masing-masing fungsi yang mengkontribusikan output lainnya.
2.      Struktur Organisasi Unit Bisnis
Setiapunit bisnis bertanggung jawabpada kegiatan produksi dan pemasaran unit bisnisnya.
Keunggulannya:
-          Sarana pelatihan manajer
-          Lebih mampu menyesuaikan dengan lingkungan
Kelemahannya:
-          Kesulitan mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk memimpin setiap unit bisnis
-          Konflik antar bisnis
-          Kurangnya kerjasama
3.      Struktur Organisasi Matrix
Merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional dan unit bisnis. Setipa unit bisnis mempertanggung jawabkan kegiatannya, dan kegiatan setiap unit bisnis dibantu oleh beberapa fungsional. Sedangkan setiap fungsi mempertanggung jawabkan kegiatan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh beberapa unit bisnis yang dibantu.
v  CORPORATE LEVEL STRATEGY
Terjadi pada bisnis campuran yang memfokuskan perhatian pada dimana(where)dibanding bagaimana (how) cara bersaing.
Pokok-pokok dalam CORPORATE LEVEL STRATEGY,yaitu:
ü  Pengetahuan perusahaan tentang bisnis dimana perusahaan berpartisipasi, serta pembagian tenaga kerja, termasuk pengambilan keputusan tentang penambahan bisnis, penggajian pegawai,dan pembebasan diri dari kepentingan-kepentingan dagangnya.
ü  Level ini membedakan perusahaan menjadi 3 kategori:
1.      Perusahaan dengan industri tunggal (A Single Industry Firm)
: Perusahaan yang beroperasi dengan satu jenis produk.
Misal, Exxon-Mobil hanya memproduksi minyak tanah.
2.      Perusahaan dengan bermacam-macam produk yang tidak saling berhubungan
( An Unrelated Business)
: Perusahaan yang beroperasi dengan memproduksi berbagai macam produk yang tidak saling berkaitan.
Misal, Textron memproduksi alat-alat tulis, helikopter, mesin komponenpesawat dalam satu merk dagang.
3.      Perusahaan dengan berbagai macam indutri yang saling berkaitan
(A Related Divetsified)
: Perusahaan yang beroperasi dengan memproduksi berbagai macam produk yang saling berkaitan.
Misal, P & G memproduksi Pampers, Deterjen, Sabun, Pasta gigi dalam satu merk dagang.
v  STRATEGI UNIT BISNIS
Terbagi dalam 2 aspek:
1.      Misi Unit Bisnis (Business Unit Mission)
Terdapat 2 model perencanaan;
ü  Boston Consulting Group Model ( BCG Model)


Cash Source

high
low

Market  Growth Rate high
"STAR"
HOLD
" QUESTION MARK"
BUILD
high  Cash Use
low
" CASH COW"
HARVEST
" DOG"
DIVEST
low

high
low

Relative Market Share
PENJELASAN :
·         Membangun (Build), bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar serta mendapatkan laba jangka pendek dan arus kas.
·         Mempertahankan (Hold), memproteksi pangsa pasar unit usaha dan posisi pesaing.
·         Memanen (Harvest), memaksimumkan laba jangka pendek dan arus kas serta pangsa pasar.
·         Melepas (Divest),mengindikasikan keputusan untuk menarik dari perdagangan apakah melalui likuidasi perlahan atau sekaligus.

ü  General Electric Planning Model (GE)
Seorang controller tidak membuat atau menguatkan keputusan manajemen. Seorang controller membuat keputusan. Controller memainkan peran yang penting dalam menyiapkan rencana strategi dan anggaran.
2.      Controller Unit Bisnis
Controller : seseorang yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen.
-          Fungsi Controller:
Ø  Harus mempunyai kemampuan menjual ide.
Ø  Merancang sistem informasi dan pengendalian.
Ø  Menyajikan laporan dan pelaporan keuangan bagi pihak luar.
Ø  Menyajikan, menganalisa, dan menginterpretasikan laporan kinerja.
Ø  Melakukan supervisi internal audit dan prosedur pengendalian akuntan untuk meyakinkan keabsahan informasi.
Ø  Mengembangkan anggota organisasi controller.

1 komentar: